Sabtu, 08 Maret 2014

HOME SWEET HOME (RUMAHKU SURGAKU)
 
Orang bijak mengatakan :
"Sesungguhnya di dunia ini terdapat sebuah surga. Barang siapa yang belum memasukinya, maka dia tidak akan surga akhirat". Surga di dunia  yang dimaksud adalah surga keluarga dan kerukunan yang terjalin erat didalamnya. Ada pula ungkapan yang sangat mendalam "kalau ada surga di dunia, itulah keluarga yang bahagia, dan kalau ada neraka di dunia itulah keluarga yang berantakan".
Konsep Surgaku Rumahku (Baiti Jannati) pasti menjadi dambaan setiap keluarga. hal ini bukan sesuatu yang mustahil karena ada kiat-kiat didalamnya. Adapun kiat-kiat untuk menghadirkan surga dirumah kita:
1. Memiliki sebaik-bauknya perhiasan didunia (sebaik-baiknya perhiasan didunia adalah Wanita sholihah, dialah bidadari dunia.)
2. Perhatikan kerapian, kebersihan, dan keindahan rumah. Surga tidak akan hadir pada rumah yang kotor dan berantakan. Rumah seperti itu juga tidak akan mendatangkan ketentraman dihati penghuninya.
3. Hiasi diri anak-anak dengan Akhlakul karimah. Rumah mewah tidak akan membahagian bila para penghuninya tidak menghiasi diri dengan akhlakul karimah.
4. Menjaga keluarga agar tidak kelaparan. Suami harus bisa memberikan nafkah yang mencukupi agar keluarganya tidak sampai kelaparan.
5. Bersikaplah Qona'ah. Sikap Qona'ah adalah menerima dan mensyukuri apa yang telah di anugrahkan Allah SWT kepada kita.
6. Hindari konflik yang berkepanjangan. Bila suatu hari terjadi konflik antara suami istri, maka anda berdua harus bisa meredamnya. Jangan ragu atau malu untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf terlebih dahulu demi keharmonisan rumah tangga, dan membiasakan mengucapkan kata "Tolong", "maaf", dan "terimakasih".
7. Jauhkan setan dari rumah kita, maka semarakkanlah dengan membaca dzikir dan alqur'an tiap pagi hingga petang agar rumah tidak dimasuki setan.
8. Hiasi rumah atau halaman yang menyejukan, seperti berbagai pohon ataupun bunga yang menyejukan, dengan suasana teduh, indah hingga membuat rumah menjadi seperti surga.

Wanita dan Nikah
Wanita merupakan figur kebesaran dan kemulyaan sedangkan nikah menawarkan bukti harapan penuh hikmah, damai, tentram, sejahtera, harmonis, mesrah dan pahala. Wanita dan Nikah adalah dua unsur yang saling menetapi, juga sarana untuk "berfastabiqul khoirot" sesuai dengan perspektif Islam, sehingga akan dijumpai pasangan-pasangan berpotensi subur, lengkap dengan resiko positif dan negatifnya.

PERANAN
Peranan wanita dalam berbagai bidang kehidupan kiranya tidak perlu di ragukan lagi. Tentu saja ada perbedaan besar, kecilnya peranan didalam suatu bidang tertentu, sesuai dengan sifat-sifatnya yang berbeda antara perempuan dan laki-laki.
Peranan Laki-laki, didalam bidang pencarian nafkah lebih besar.
Peranan perempuan didalam bidang pendidikan anak serta pemeliharaannya lebih besar.
Peranan Laki-laki dan Perempuan didalam memelihara kesejahteraan keluarga/ rumah tangga, lebih besar.
Prestasi tinggi hanya tercapai kalau peranan itu sesuai dengan sifat, bakat, minat dan hasrat, dengan demikian masing-masing harus bisa menyesuaikan peran dan fungsinya dalam rumah tangga barulah tercipta sebuah surga dirumah. CIPTAKAN SURGAMU SEKARANG!!!!!!
IBU YANG BAIK BAGI ANAK-ANAK

Umar bin Khotob berkata:”Hak anak atas orang tuanya adalah memilihkan ibu yang sholihah, mengajarkan Al Qur’an dan memilihkan nama yang baik”.(Kaifa Turobbi waladan sholihan oleh Al Maghribi).Kita perlu bertanya mengapa Umar menyebutkan hak anak yang pertama kali adalah memilihkan ibu yang sholihah? Apa rahasia dibalik pemenuhan hak ini? Bagaimana memilihkan ibu untuk buah hati kita?
Dari perkataan Umar bin Khotob itu menunjukkan betapa dalam kandungan pemikirannya. Karena kebaikan anak sangat bergantung dari kebaikan ibunya. Ibunya baik maka anaknya akan baik. Karena ibu yang baik akan memberikan perhatian yang serius bagi pendidikan anak-anaknya. Bahkan dia akan mengajar dan mendidik anaknya dengan kebiasaan yang baik.Ibu yang baik, akan menjadi guru bagi anak-anaknya. Ibu merupakan sekolah bagi anak-anaknya. Anak akan menyerap semua dari kebiasaan ibunya. Anak bukan sekedar menyusu asinya, tapi juga menyusu akhlak dan kepribadian ibunya.
Pendidik yang baik akan menghasilkan kader-kader baru yang membawa bendera Islam. Sudah menjadi kewajiban seorang Ibu muslimah untuk berusaha semaksimal mungkin melahirkan kader yang baik untuk anak-anaknya atas dasar taat kepada perintah Allah dan RasulNya. Allah berfirman dalam QS.At.Tahrim: 06,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
 yang mana artinya: “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjagaannya malaikat-malaikat yang kasar dank eras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Rasulullah SAW bersabda: “setiap kalian adalah seorang pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Maka seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya (dalam arti untuk anaknya) dan dia bertanggungjawab atas apa yang diapimpin”. (HR Bukharidan Muslim).
Seorang Ibu juga harus mengajari anak-anaknya cara bersuci, tentang kebersihan, kesucian diri, dan keberanian untuk menghadapi kehidupan disekitarnya terlebih pada hal yang tidak baik, agar mereka tumbuh sebagai seorang muslim, hidup dengan Islam dan untuk Islam. Melalui mereka (seorang wanita/ibu) Allah memperluas kebajikan ditengah-tengah masyarakat. Dan di tengah-tengah orang seperti Rasulullah saw berbangga kelak pada hari kiamat.
Peranan ibu memang sangat penting terlebih pada pendidikan moral.Fakta menunjukan bahwa generasi penerus bangsa membutuh kan pembinaan moral terumata dalam pihak keluarga. Maraknya teknologi modern membuat anak- anak mudah terpengaruh pada hal yang negative seperti salah satu contoh: pergaulan bebas, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk membimbing terlebih peranan ibu yang sangatlah penting untuk menasehati anaknya. Agar menjadi penerus generasi muda yang berakhlaqul karimah.
Ibu-ibu rahimakumullah
Kedudukan sebagai ibu untuk anak itu sangat penting dan mulia. Betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu yang telah menjaga anaknya mulai dari dalam kandungan, melahirkan, menyusukan, dan memelihara anaknya mulai dari kecil sampai dewasa dengan penuh belaian kasih saying dan pengorbanan.”Sebagaimana dalam firman Allah QS. Al Ahqof ayat 15 yang mana artinya: “ Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama 30bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnnya mencapai 40 Tahun dia berdoa, “ Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang engkau Ridloi, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada engkau, dan sungguh, aku termasuk orang Muslim.
Ibu-ibu rahimakumullah
    Kekuatan iman, akhlak, kepribadian Islam, pengetahuan dan pengalaman serta tindak tanduk si ibu banyak member pengaruh dalam bentuk kepribadian dan watak si anak sejak dalam kandungan, dihamilkan, disusukan, dan seterusnya.Dalam hal ini Nabi Muhammad Saw bersabda: “Al jannatu tahta aqdamil ummahaat”. “surge ada dibawah telapak kaki ibu”. (H.R Imam Ahmad).
Pendidikan anak-anak akan lebih berhasil melalui kehalusan dan kelembutan seorang ibu dan ketegasan seorang Bapak. Untuk kesemuanya ini Ibu harus memiliki:
1.    Iman dan Kepribadian yang kuat
2.    Mental dan fisik yang sehat
3.    Akhlak  yang baik
4.    Ilmu pengetahuan yang luas
5.    Kebijaksanaan, jiwa besar dan penuh perhatian
6.    Sabar, tahan dan memahami situasi dan kondisi keluarga di rumah maupun diluar rumah, di lingkungan masyarakat serta disekitarnya
Dari sini saya kira anda semua sudah paham, maka dari itu ibu-ibu harus bisa menjadi Ibu yang selalu bersikap ramah dan menghargai orang lain, menjadi ibu yang baik dan penuh kasih sayang, agar  menjadi teladan yang baik dan memberi yang terbaik untuk anak-anak nya. Ibu yang sukses dalam mendidik aanaknya pasti akan memperoleh buah yang bagus dari apa yang sudah ditanamkan kepada si anak tersebut.
Ibu-ibu rahiamkumullah
Seorang ibu tidak pernah benar-benar sendirian dalam pikirannya, karena ia harus berpikir dua kali, sekali untuk dirinya dan  sekali untuk anaknya.
Demikian dari saya, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Akhirul kalam Tsummassalamu'alaikum wr.wb